updatenusantara.id, SAMARINDA – Kenaikan Bahan Bakad Minyak (BBM) yang terjadi beberapa waktu lalu diprediksi akan menyebabkan kenaikan inflasi di Indonesia. Dikarenakan hal ini Presiden Joko Widodo meminta agar pemerintah daerah turut membantu dalam mencegah inflasi.
Terutama bagi warga, yang terdampak akibat penyesuaian dari kenaikan harga BBM saat ini.
“Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, saya minta kerjasamanya. Bantu masyarakat kita, khusunya yang terkena dampak kenaikan BBM ini,” kata Jokowi.
Hal ini ia sampaikan, menurut pengalamannya selama menjadi Wali Kota Solo juga pernah mencoba cara yang cukup efektif dalam mengendalikan inflasi. Dengan adanya subsidi biaya transportasi untuk pangan, diharapkan kepala daerah paham apa itu inflasi serta apa dampaknya bagi masyarakat.
“Saya rasa meski harga distribusi naik, jika pemerintah daerah mau menyubsidi maka harga di pasaran bisa lebih murah,” sebutnya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun pun cermat menanggapi permintaan orang nomor satu di Indonesia itu. Dengan mewacanakn segera membuka operasi pasar murah. Hal ini ia upayakan secepatnya dalam rapat tertutup yang dilaksanakan Pemkot Samarinda, Senin (12/9/2022)
“Saya sudah meminta bagian ekonomi untuk segera menjadwal rapat, terkait persoalan inflasi ini,” ujarnya.
Persoalan ini patut di waspadai bersama. Diharapkan kedepannya strategi ini bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pokok lainnya.
Maka membuka operasi pasar murah berfungsi untuk melihat kondisi harga kebutuhan pokok di pasar tradisonal maupun modern.
“Saya juga berharap harga kebutuhan pokok di Kota Samarinda bisa stabil kembali dengan adanya strategi membuka operasi pasar murah ini,” tutup Andi Harun.(Im/Adv)