UpdateNusantara.id, Samarinda – Permasalahan distribusi air bersih yang tak merata di Samarinda kian menjadi sorotan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Subandi, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan instansi terkait agar segera merumuskan langkah strategis untuk memastikan setiap warga mendapatkan akses air bersih.
Subandi, yang memiliki pengalaman 10 tahun sebagai wakil rakyat di DPRD Samarinda, menyoroti bahwa permasalahan air bersih di Samarinda adalah isu yang krusial dan mendesak.
“Ketidakmerataan distribusi air bersih harus menjadi perhatian serius. Ini bukan sekadar persoalan infrastruktur, tetapi juga tentang kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Salah satu kendala terbesar, menurut Subandi, adalah pembebanan biaya pembelian pipa sekunder kepada masyarakat.
“Bayangkan, warga yang tinggal di gang-gang kecil harus membeli pipa yang panjang, padahal harganya mahal, bisa mencapai 300 ribu per meter. Bagi warga dengan ekonomi menengah ke bawah, ini jelas sangat memberatkan,” jelas Subandi.
Dia menilai, jika permasalahan ini terus dibiarkan, kesenjangan dalam akses air bersih akan semakin besar. Untuk itu, Subandi mengusulkan agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berkolaborasi dalam mencari solusi, seperti pemberian subsidi.
“PDAM bisa mempertimbangkan subsidi atau menggunakan alokasi anggaran khusus. Kami di DPRD akan memperjuangkan pengalokasian anggaran melalui pokok pikiran dewan untuk menyelesaikan masalah ini secara teknis bersama Dinas PUPR,” tegasnya.
Subandi menegaskan bahwa permasalahan ini sangat mendesak untuk ditangani. “Sangat disayangkan, kita tinggal di Samarinda, tetapi air PDAM belum mengalir dengan baik. Ini menjadi prioritas kami di dewan, agar seluruh masyarakat Kota Samarinda dapat menikmati akses air bersih secara merata,” tandasnya. (MF/Adv/DPRDKaltim)
