updatenusantara.id, Samarinda – Kebanyakan masyarakat Kaltim dalam menyambut tahun baru menjadi sebuah rutinitas yang setiap tahunnya harus dirayakan. Di setiap malam tahun baru menggelar acara di masing-masing rumah, maupun di satu tempat dengan mengundang warga lainnya.
Namun, semenjak adanya Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), kebiasan tersebut mau tidak mau harus terbatasi, demi mengantisipasi terjadinya kerumunan untuk menangkal penyebaran Covid-19.
Terbukti, pada perayaan tahun baru setahun lalu aktivitas masyarakat sangat terbatas, dan tidak ada lonjakan Covid-19. Begitupula pada perayaan tahun ini, dengan harapan yang sama hal itu dapat diterapkan.
Ketua Umum Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang (Marcab) Samarinda, Dwi Ferdhianto Nur menyebut adanya aktivitas pada malam tahun baru memang sangat di khawatirkan terjadi lonjakan Covid-19 yang tinggi. Karenanya, ketika pemerintah menerapkan batasan-batasan pun harus senantiasa ditaati dan dijalankan.
Ia pun dengan tegas melarang seluruh anggota LMP Samarinda untuk menggelar acara di luar rumah, kecuali bersifat penting dan mendesak. Ini sebagai upaya menjalankan himbauan pemerintah dan peran nyata LMP dalam melawan Covid-19 di Kaltim, meskipun saat ini sudah dalam kondisi yang jauh menurun.
“Saya larang seluruh anggota buat acara diluar rumah. Tidak boleh keluar kecuali urgent,” jelasnya, Senin (27/12) kemarin.
Dwi menerangkan pada perayaan malam tahun baru, sudah menjadi rahasia umum bahwa dirayakan dengan hal-hal yang cenderung bersifat negatif. Misalnya, meminum-minuman keras, maraknya peredaran narkotika, hingga pergaulan bebas. Selain itu, tak jarang pada malam tahun baru itu terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Sehingga kita mencegah secara dini pesta tahunan itu. Karena tidak menutup kemungkinan justru terjadi pesta miras maupun narkoba, yang merambat pada pergaulan bebas,” jelas Dwi.
Ia berpesan kepada seluruh orang tua bahwa kondisi ini sejatinya merupakan sebuah tanggung jawab para orang tua. Karenanya Dwi pun mengajak untuk bersama-sama memantau dan membatasi keluarga pada malam tahun baru nanti.
“Jadi, orang tua jangan biarkan anaknya justru menjadi pelaku ataupun korban dari kejahatan tersebut. Ayo kita galakkan malam tahun baru di rumah saja,” ajak Dwi. (***)