AdvertorialDPRD KALTIM

Andi Satya: Upaya Pencegahan Kanker Serviks di Kaltim Harus Ditingkatkan

×

Andi Satya: Upaya Pencegahan Kanker Serviks di Kaltim Harus Ditingkatkan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto: Ist)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, yang juga seorang dokter, memberikan perhatian khusus pada pentingnya tindakan pencegahan kanker serviks bagi perempuan di Kaltim.

Menurut Andi Satya, kanker serviks adalah salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan langkah-langkah yang relatif mudah dijangkau, namun masih sering terabaikan.

“Kanker serviks ini penyakit yang sangat bisa dicegah asalkan kita mau proaktif melakukan pencegahan,” katanya dengan penuh penekanan.

Ia menjelaskan bahwa vaksinasi untuk pencegahan kanker serviks sebaiknya dimulai sejak usia sekolah. Selain itu, pemeriksaan rutin melalui pap smear dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) juga penting untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker.

“Pencegahan pertama adalah vaksinasi untuk anak-anak usia sekolah, program ini sudah mulai berjalan di beberapa wilayah, namun cakupannya perlu diperluas. Setelahnya, penting sekali bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan pap smear dan IVA secara berkala, terutama bagi yang sudah berkeluarga,” tambahnya.

Andi Satya juga mengakui bahwa kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan kanker serviks masih rendah, terutama di daerah pedesaan dan wilayah terpencil.

Masalah aksesibilitas layanan kesehatan turut menjadi tantangan, yang membuat banyak perempuan di daerah ini belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai kanker serviks dan cara pencegahannya.

Untuk itu, Andi Satya mengajak para petugas kesehatan di Kalimantan Timur untuk aktif memberikan edukasi kesehatan secara merata hingga ke pelosok-pelosok daerah.

“Kita punya pekerjaan besar di sini, yaitu memastikan bahwa informasi dan layanan kesehatan bisa diakses oleh semua orang, tak hanya di kota-kota besar, tapi juga di desa-desa dan daerah terpencil. Edukasi dan pencegahan kanker serviks harus jadi bagian dari program kesehatan di setiap tingkat wilayah,” ujarnya.

Sebagai bentuk konkret dari komitmen ini, Andi Satya memaparkan bahwa Kalimantan Timur telah melaksanakan antara 50 hingga 70 ribu tindakan pencegahan kanker serviks melalui program vaksinasi dan screening pada tahun 2023.

Meski jumlah tersebut cukup tinggi, ia menilai bahwa cakupan masih perlu diperluas, terutama di wilayah yang belum terjangkau program pencegahan ini.

“Kami melihat hasil yang cukup baik pada tahun lalu dengan puluhan ribu tindakan pencegahan yang sudah dilakukan, tetapi ini harus ditingkatkan lagi. Targetnya, tidak ada lagi perempuan di Kaltim yang tidak tahu atau tidak mendapatkan akses untuk vaksinasi dan screening kanker serviks,” tutur Andi Satya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk memperkuat infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, agar lebih banyak perempuan bisa mendapatkan vaksinasi dan pemeriksaan dini secara rutin.

Menurutnya, keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas kesehatan, hingga tokoh masyarakat, sangat diperlukan dalam upaya mengatasi masalah kanker serviks di Kaltim.

Di akhir wawancara, Andi Satya mengajak masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk lebih peduli pada kesehatan mereka. Ia berharap bahwa dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran yang terus meningkat, kasus kanker serviks di Kalimantan Timur dan seluruh Indonesia bisa semakin berkurang.

“Ini adalah tugas kita bersama, menjaga kesehatan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat. Mari manfaatkan fasilitas yang ada dan jangan ragu untuk melakukan pencegahan dini. Kesehatan itu investasi jangka panjang,” pesan Andi Satya penuh semangat. (MF/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 + 8 =