AdvertorialDPRD KALTIM

DPRD Kaltim Gagas Forum Pembauran Nusantara untuk Fasilitasi Badan Otorita IKN dan Masyarakat Lokal

×

DPRD Kaltim Gagas Forum Pembauran Nusantara untuk Fasilitasi Badan Otorita IKN dan Masyarakat Lokal

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry. (Foto: UpdateNusantara.id/HM/HO)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Forum Pembauran Nusantara digagas Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sarkowi V Zahry sebagai perangkat ruang untuk memfasilitasi komunikasi antara Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan masyarakat lokal.

“Salah satu persoalan serius dari IKN adalah interaksi sosial, artinya satu sisi ada masyarakat lokal, namun tidak menutup kemungkinan  sebuah kenyataan bahwa IKN akan banyak diserbu oleh warga pendatang, sehingga perlu dibentuk Forum Pembauran Nusantara sebagai mediator menjembatani  perihal tersebut,” ujarnya saat dijumpai awak media, Jumat (10/2/2023).

Forum Pembauran Nusantara tersebut menurutnya sangat penting dalam proses pembangunan IKN, sehingga proses terjadinya interaksi memungkinkan lebih  asosiatif, untuk menghindari  persaingan yang tidak sehat,kesenjangan,serta gejolak konflik antar pendatang dengan masyarakat lokal.

Lebih lanjut, Sarkowi mengatakan Forum Pembauran Nusantara ini bisa menjadi perantara atau media silaturahim yang baik untuk masyarakat pendatang maupun masyarakat lokal, membahas persoalan yang ada di IKN, nantinya Badan Otorita juga bisa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan forum tersebut, sehingga  ketika ada permasalahan, dapat diantisipasi lebih awal dan mendukung masyarakat lokal dan pendatang yang lebih membaur.

“Coba kita lihat sekarang, belum apa-apa masyarakat lokal sudah menuntut penolakan terhadap tenaga kerja luar daerah yang akan masuk sebagai pekerja proyek pembangunan IKN, nah yang seperti ini perlu dilakukan afirmasi, bukan berarti harus menolak pendatang, namun bagaimana caranya agar warga lokal lebih dirangkul tentunya dengan kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni,” kata Anggota Dewan yang akrab disapa Owi.

Permasalahan yang paling signifikan atas pembangunan IKN tidak lain adalah masyarakat lokal khawatir tidak mendapatkan perhatian selayaknya, takut mengalami kondisi yang tidak lebih baik dari sekarang, ungkapnya.

Dia menegasakan, kondisi ini yang harus betul-betul dipahami pemerintah, dalam artian tenaga kerja luar banyak yang direkrut, sementara pekerja lokal tidak begitu diperhatikan, sehingga jika saat ini kompetensi kurang sesuai kualifikasi bisa dilatih untuk peningkatan kompetensi.

“Ini perlu dijadikan perhatian khusus, agar IKN itu bisa berkembang pesat berkesinambungan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat lokal, karena masyarakat lokal merasa perlu mendapatkan manfaat dengan keberadaan IKN,” tegas Sarkowi, Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim.

Selain itu, hal yang harus disiapkan Kaltim adalah kedaulatan pangan, yang sampai saat ini masih jadi pekerjaan rumah (PR), tapi kalau secara program pemerintah sudah berusaha melalui dinas terkait untuk mengupayakan swasembada pangan, baik itu berupa beras, maupun daging.

“Melihat keadaan sekarang, ketersediaan pangan dari lokal masih belum tercukupi, kita masih mengambil pasokan pangan dari luar daerah, ke depan perlu adanya pemetaan untuk penguatan sektor pertanian agar lebih gencar lagi,” tutup Sarkowy. (HM/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 38 = 44