AdvertorialDPRD KALTIM

DPRD Kaltim Himbau Pemkot untuk Jadwalkan Waktu Melintas Kendaraan Besar di Gunung Manggah

×

DPRD Kaltim Himbau Pemkot untuk Jadwalkan Waktu Melintas Kendaraan Besar di Gunung Manggah

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, H. A. Jawad Sirajuddin. (Foto: UpdateNusantara.id/HM)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Gunung Manggah merupakan salah satu kawasan rawan kecelakaan di Kota Samarinda yang kerap kali menimbulkan korban.

Belum lama ini terjadi kecelakaan kendaraan besar yang disebabkan rem blong sehingga menyebabkan beberapa muatan barang berhamburan akibat melebihi kapasitas muatan.

Seringnya Insiden kecelakaan di kawasan tersebut menyebabkan masyarakat pengguna jalan harus terus ekstra hati-hati dan waspada ketika melintasi kawasan Gunung Manggah.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), H. A. Jawad Sirajuddin turut menyinggung hal tersebut. Dia menururkan bahwa, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus betul-betul serius menyikapi masalah tersebut.

“Saya berharap agar permasalahan tersebut harus disikapi secara serius oleh Pemkot, misalnya dibuatkannya jadwal khusus bagi kendaraan berukuran besar untuk boleh melintas di kawasan tersebut,” tutur H. A. Jawad Sirajuddin saat diwawancarai awak media, Jumat (10/2/2023).

Sebagai informasi, saat ini Pemkot Samarinda telah menentukan solusi yang dapat menjawab persoalan di kawasan Gunung Manggah tersebut dengan upaya pembangunan terowongan mulai dari Jalan Sultan Alimuddin sampai ke Jalan Kakap.

Menanggapi hal tersebut, H. Jawad mengatakan, sembari menunggu pengerjaan terowongan serta meminimalisir terjadinya kecelakaan, Pemkot Samarinda perlu membuat pembatasan waktu untuk kendaraan yang berukuran besar yang melintas di kawasan tersebut.

“Sembari menunggu terowongan dalam proses pembangunan, menurut saya pembatasan perlu diadakan, untuk memperkecil kemungkinan kecelakaan yang tidak diinginkan,” katanya.

Dia juga mwngemukakan insiden yang kerap kali terjadi di kawasan tersebut disebabkan muatan dari kendaraan yang melebihi kapasitas dan minimnya penjagaan keamanan muatan di kawasan tersebut.

“Seharusnya untuk kendaraan berat yang bermuatan lebih memperhatikan keamanan dirinya dan orang sekitar juga, apalagi melintas di lokasi rawan Gunung Manggah,” tukasnya. (HM/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

46 − = 43