UpdateNusantara.id, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar menyebutkan bahwa masih banyak warga yang berada di tengah kota Samarinda belum mendapatkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam).
Adanya kejadian ini dirinya mengaku sangat prihatin terhadap kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur fisik tanpa memikirkan kebutuhan dasar manusia. Pasalnya, air merupakan kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi oleh penyelenggara negara.
“Sudah jelas bahwa negara itu menjamin hak dan kebutuhan masyarakatnya, tapi ini kok air saja susah, padahal ditengah kota,” ungkapnya, Senin (17/10/2023).
Adapun wilayah yang belum mendapatkan saluran air Perumdam diantaranya, Gang Mario di Jalan D.I Panjaitan, Kawasan Bukuan, Simpang Pasir Kecamatan Palaran masih ada beberapa warga yang belum mendapatkan air bersih. Politikus PDI Perjuangan ini menyayangkan sikap dan kebijakan yang diambil oleh Pemkot.
“Miris sebenarnya, padahal di tengah kota saja tidak dapat air, tapi Pemkot anggarkan pembangunan sampai ratusan miliar tapi kebutuhan dasar saja tidak diprioritaskan,” jelasnya.
Anhar menilai kebijakan yang diambil oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun cenderung hanya fokus terhadap pembangunan. Padahal, masih ada beberapa warga yang membutuhkan air untuk digunakan keperluan rumah tangga.
“Bagaimana sebenarnya skala prioritas Pemkot ini, seharusnya kebutuhan dasar dulu dipenuhi baru bangun infrastruktur, atau minimal bisa berjalan beriringan lah,” pungkasnya. (FK/Adv/DPRDSamarinda)