UpdateNusantara.id, Samarinda – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Ahmat Sopian Noor, mengungkapkan keprihatinan terhadap kesulitan beberapa siswa dalam menemukan sekolah di dalam zonasinya.
Dirinya menilai, meskipun saat ini Kota Samarinda terus mengalami kemajuan Samarinda masih kekurangan gedung sekolah menengah pertama (SMP) di beberapa kecamatan yang padat penduduk. Sehingga, situasi ini memaksa siswa untuk mencari SMP di zona lain, mengakibatkan masalah zonasi dan kesulitan akses pendidikan.
“Kita tahu bahwa aturan mengamanatkan alokasi anggaran pendidikan minimal 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun realitas di lapangan menunjukkan kekurangan yang signifikan,” ucapnya.
Disebutkan, Alokasi dana tersebut juga mencakup gaji pegawai, sehingga tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dan pendidikan di lokasi-lokasi seperti Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir.
Labih lanjut, Ahmat Sopian mendesak Pemerintah Kota Samarinda untuk tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna meningkatkan alokasi anggaran pendidikan.
“Kami berharap Pemkot Samarinda bisa lebih serius menangani masalah pendidikan ini, terutama dalam meningkatkan kualitas dan ketersediaan fasilitas pendidikan di setiap kecamatan,” tutupnya. (DH/Adv/DPRDSamarinda)