AdvertorialDPRD KALTIM

Limbah Batu Bara, Ancaman Serius bagi Lingkungan Kalimantan Timur

×

Limbah Batu Bara, Ancaman Serius bagi Lingkungan Kalimantan Timur

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. (Foto: Ist)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim), yang dikenal dengan kekayaan alamnya, kini dihadapkan pada masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.

Muhammad Samsun, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim baru-baru ini mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama pencemaran sungai di Benua Etam adalah limbah batu bara. Masalah ini, kata Samsun, berkaitan erat dengan proses pengupasan lahan yang dilakukan dalam aktivitas pertambangan.

“Limbah batu bara ada karena pengupasan lahan,” ujar Samsun, yang sangat prihatin dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif, khususnya pertambangan batu bara.

Ia menegaskan, dampak tersebut tidak hanya merusak alam, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, terutama nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut.

Nelayan di sekitar wilayah tambang mulai merasakan akibat buruk dari pencemaran ini. Kualitas air yang semakin buruk mengancam kelangsungan mata pencaharian mereka. Sebagian besar nelayan mengeluhkan turunnya hasil tangkapan ikan yang disebabkan oleh polusi yang ditimbulkan oleh limbah tambang.

Samsun kembali menegaskan pentingnya perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam penggalian sumber daya alam, khususnya batu bara, untuk lebih memperhatikan dampak lingkungan dari aktivitas mereka. Menurutnya, meski dampak yang ditimbulkan mungkin terlihat kecil, jika dibiarkan terus menerus, dampaknya bisa menjadi masalah besar.

“Kita harus menjaga lingkungan kita dengan baik-baik. Meski dampak lingkungan sedikit, tapi bisa menjadi masalah besar jika dibiarkan,” tambah Samsun, yang juga menyadari betapa pentingnya kelestarian alam bagi kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam tersebut.

Harapan Samsun tidak hanya ditujukan kepada pemerintah, tetapi juga kepada perusahaan dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Menurutnya, kerusakan yang lebih parah akan sangat merugikan banyak pihak, terutama mereka yang tinggal di sekitar daerah tambang.

Ia juga berharap agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor pertambangan, khususnya batu bara, tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan yang menjadi penopang hidup banyak orang.

“Harapannya, penambang atau perusahaan yang bertugas menggali potensi alam kita harus memperhatikan dampak lingkungan,” tegas Samsun.

Kaltim yang kaya akan sumber daya alam memang menghadapi dilema besar, bagaimana memanfaatkan kekayaan tersebut tanpa merusak lingkungan yang menjadi penopang kehidupan bagi masyarakat. Salah satu solusi yang ditawarkan Samsun adalah sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Tanpa itu, ancaman pencemaran yang lebih parah mungkin tak terelakkan. (MF/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 1 = 2