AdvertorialDPRD KALTIM

Literasi dan Keterampilan Bahasa Jadi Kunci Hadapi Tantangan Global

×

Literasi dan Keterampilan Bahasa Jadi Kunci Hadapi Tantangan Global

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono. (Foto: MF)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Dalam pesatnya kemajuan dunia yang semakin terkoneksi satu sama lain, kemampuan beradaptasi dengan berbagai bahasa dan literasi menjadi keharusan.

Anggota Dewan Perwakilam Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono, menyoroti betapa pentingnya masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, untuk meningkatkan kapasitas literasi dan penguasaan bahasa guna menghadapi tantangan di tingkat global.

Menurut Sapto, masyarakat Indonesia seringkali menghadapi kendala dalam memahami berbagai bahasa yang berkembang pesat. Selain itu, kebiasaan malas membaca juga menjadi masalah yang perlu segera diatasi.

“Selama ini, orang Indonesia cenderung menghindari membaca yang mendalam. Mereka lebih suka hal-hal yang instan. Ini berisiko membuat kita hanya menjadi negara konsumen, bukan pencipta,” ujar Sapto saat diwawancarai awak media.

Lebih jauh, Sapto menekankan pentingnya pendidikan literasi yang kuat, baik melalui jalur formal maupun informal, sebagai fondasi untuk mempersiapkan generasi masa depan.

“Pemahaman tentang berbagai bahasa dan literasi itu krusial, terlebih lagi dalam era globalisasi. Tanpa itu, kita akan kesulitan bersaing dan berkontribusi di dunia internasional,” tambahnya.

Sapto juga mengingatkan bahwa dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) yang tengah dibangun di Kalimantan Timur, tantangan untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan literasi semakin mendesak.

“Dengan adanya IKN, potensi Kalimantan Timur untuk berkembang semakin besar. Namun, kita tidak boleh terlena hanya dengan pembangunan fisik. Kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni, terutama dalam hal bahasa dan literasi, agar tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri,” tegasnya.

Pendidikan literasi, menurut Sapto, tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kecakapan berpikir kritis dan kemampuan untuk mengolah informasi dengan bijak.

Keterampilan ini, kata dia, harus diberikan sejak dini agar generasi muda dapat menghadapinya dengan kesiapan yang matang.

“Kalau kita tidak siap dengan bahasa dan literasi, kita akan ketinggalan. Karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan baik,” pungkasnya.

Penguatan literasi bukan hanya sekadar kebutuhan untuk bersaing di dunia kerja, tetapi juga untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan mandiri. Agar Indonesia bisa bersaing, literasi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. (MF/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

59 − = 53