UpdateNusantara.id, Kutai Timur — Di Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, suasana tampak penuh harapan saat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Arfan menggelar reses perdananya pada Jumat (1/11/2024).
Tak hanya mendengarkan aspirasi masyarakat, Arfan datang dengan pesan kuat yang menekankan vahwa pemuda adalah aset masa depan bangsa yang membutuhkan dukungan lebih dari sekadar kata-kata.
Arfan menyatakan komitmennya dalam mendukung kegiatan-kegiatan positif yang diinisiasi para pemuda. Bagi politisi yang kerap turun langsung ke lapangan ini, potensi generasi muda adalah harta yang harus dikembangkan.
Di hadapan warga dan perwakilan komunitas pemuda, Arfan berbicara mengenai pentingnya mengakomodasi kegiatan olahraga dan kreativitas anak muda di Bengalon, termasuk komunitas aktif seperti BSC dan Laung Kuning.
“Saya ingin memperjuangkan program-program yang dapat membantu para pemuda untuk lebih produktif dan memanfaatkan potensi yang ada di daerah kita,” katanya dengan nada tegas namun penuh harapan. Ucapannya disambut anggukan setuju dari para pemuda yang hadir.
Arfan juga menyoroti pentingnya pengakuan administratif bagi kelompok pemuda. Ia menjelaskan bahwa kelompok dengan kepengurusan lengkap dan diakui secara resmi oleh pemerintah desa atau kabupaten akan lebih mudah mengajukan dukungan anggaran untuk berbagai kegiatan.
“Penting untuk melengkapi administrasi dan memiliki struktur kepengurusan yang diakui, sehingga usulan program dari kelompok-kelompok ini dapat diperjuangkan dan mendapatkan dukungan anggaran dari tingkat provinsi,” tambahnya.
Baginya, tak cukup hanya sekadar bicara soal potensi; Arfan ingin memastikan bahwa pemuda memiliki jalur dan fasilitas untuk mengembangkan diri. Dari olahraga hingga kegiatan sosial, ia berharap Bengalon memiliki lebih banyak wadah yang mendukung ekspresi dan kreativitas anak muda.
Komitmen Arfan tak berhenti di situ. Ia menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan dalam reses ini akan ia bawa ke DPRD Provinsi.
“Saya berkomitmen untuk memperjuangkan pemuda dan masyarakat agar dapat memperoleh akses terhadap program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan sosial di Kutai Timur,” tutupnya dengan penuh semangat.
Suasana saat itu terasa berbeda. Bukan sekadar pertemuan biasa, tapi sebuah langkah kecil menuju perubahan besar, di mana pemuda Bengalon dipandang tak hanya sebagai bagian dari masyarakat, tetapi sebagai aset berharga yang akan membentuk masa depan Kutai Timur dan Kaltim. (MF/Adv/DPRDKaltim)