UpdateNusantara.id, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) masih belum memaksimalkan pembangunan di sektor pendidikan, mengingat masih banyak ditemukan infrastruktur pendidikan yang belum memadai untuk meningkatkan kualitas SDM di Kaltim.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kaltim, Salehuddin menyoroti kondisi ini. Saleh menilai, pihaknya DPRD Kaltim sudah berkomitmen untuk mengalokasikan 20 persen Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim untuk sektor pendidikan. Akan tetapi, beberapa tahun kebelakang realisasi dan serapan anggaran di sektor pendidikan belum maksimal.
“Realisasinya paling tinggi hanya 16 persen,” singgung Salehuddin dengan mimik wajah kecewa, Kamis (16/2/2023).
Penyerapan anggaran pendidikan yang belum maksimal ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, mengingat Provinsi yang tersohor dengan sebutan Benua Etam ini memiliki keinginan yang baik dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM guna menghadapi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tahun 2024 mendatang.
Jika kualitas infrastruktur pendidikan di Kaltim tidak dibenahi, kata Saleh, maka jangan salahkan generasi muda mendatang kalau hanya jadi penonton dalam perkembangan IKN di Kaltim, mengingat merekalah yang menentukan nasib Kaltim 5-10 tahun kedepan.
“Kalau proses realisasi anggaran untuk pendidikan ini masih belum maksimal, maka keseriusan Pemprov Kaltim untuk dunia pendidikan patut dipertanyakan,” tegasnya saat diwawancarai awak media.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, di tahun 2023 ini DPRD Kaltim telah menganggarkan Rp 3 Triliun atau 21 persen dari APBD Kaltim untuk sektor pendidikan.
“Kami berharap dana segar itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memperbaiki sarana dan prasarana di dunia pendidikan sehingga mampu mencetak SDM yang unggul dalam menyambut pemindahan IKN,” pungkasnya. (HM/Adv/DPRDKaltim)