AdvertorialDPRD KALTIM

Sektor Pertanian Kaltim Harus Mampu Penuhi Pasokan Pangan di IKN

×

Sektor Pertanian Kaltim Harus Mampu Penuhi Pasokan Pangan di IKN

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo. (Foto: MF)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) tengah berlangsung, sektor pertanian menjadi sorotan penting dalam menjamin ketahanan pangan daerah. Kementerian Pertanian pun telah meluncurkan konsep dan strategi mekanisasi untuk meningkatkan efektivitas industri pertanian di seluruh Indonesia. Namun, tantangan besar masih mengintai, terutama bagi masyarakat Benua Etam.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Sigit Wibowo menilai bahwa pengelolaan pertanian di Kaltim masih jauh dari kata optimal. Menurutnya, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari cara pengusaha pertanian di luar negeri baik dalam mengelola lahan dan penggunaan alat-alat pertanian.

“Saya melihat bagaimana pengusaha pertanian di negara lain mengelola sumber daya mereka dengan baik, dari mempersiapkan lahan hingga alat yang diperlukan,” ucap Sigit, sapaan akrabnya.

Ia menekankan bahwa di Kalimantan Timur, penggunaan metode tradisional masih mendominasi. “Kita masih sangat bergantung pada tenaga manusia. Tanpa perubahan cara bertani, mustahil ada keinginan untuk berkembang, terutama di kalangan generasi muda,” imbuhnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyoroti pentingnya kehadiran tenaga kerja dari luar daerah untuk membantu mengelola lahan pertanian di Kaltim.

“Kita memerlukan pasokan pangan yang cukup. Saat ini, kita masih bergantung pada wilayah lain seperti Kalimantan Selatan, NTT, NTB, Jawa, dan Sulawesi. Oleh karena itu, tata ruang pertanian harus disesuaikan dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara yang baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sigit menjelaskan bahwa ada inisiatif dari Sulawesi Selatan yang telah melakukan studi banding ke Kaltim. Mereka berusaha membahas penyesuaian tata ruang terkait pemindahan ibu kota, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertanian di Kaltim.

Dengan semangat yang optimis, Sigit berharap para pengusaha pertanian di Kaltim dapat memaksimalkan potensi lahan yang ada.

“Kita harus lebih agresif dalam berinvestasi di sektor pertanian. Jika pengusaha Kaltim mau bergerak dan berinovasi, seperti menanam padi, ubi, cokelat, dan lainnya dengan menggunakan mesin, hasilnya pasti akan berbeda dan lebih menjanjikan,” tuturnya.

Di tengah tantangan yang ada, Sigit Wibowo tetap optimis bahwa dengan pembinaan yang tepat dan pemanfaatan teknologi, Kalimantan Timur dapat mencapai kemandirian pangan yang diharapkan, terutama saat IKN mulai beroperasi. (MF/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

25 − 18 =