UpdateNusantara.id, Samarinda – Dalam upaya menjawab tantangan ketahanan pangan, Anggota Dewan Perwakilam Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi menyerukan peran strategis generasi muda dalam membangun sektor pertanian. Menurutnya, ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif para pemuda sebagai agen perubahan.
“Pemuda memiliki peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan. Apalagi di Kalimantan Timur, potensi untuk mengembangkan sektor pertanian masih sangat besar,” ujar Reza, sapaan akrabnya.
Seruan tersebut juga disampaikan secara tidak langsung oleh Reza kepada pengurus DPD Pemuda Tani Indonesia Kalimantan Timur, yang baru dilantik pada Oktober lalu. Ia menyebutkan organisasi ini dapat menjadi wadah penting bagi petani milenial untuk memajukan sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan jumlah petani milenial di Kalimantan Timur yang hampir mencapai 50 ribu orang, Reza optimistis generasi muda dapat menjadi motor penggerak pembangunan pertanian. Ia menyoroti tiga daerah, yakni Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau, sebagai wilayah dengan jumlah petani milenial terbanyak.
“Kolaborasi antar-petani muda di tiga daerah ini bisa menjadi pilar penting dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. Jika potensi ini dimanfaatkan dengan optimal, kita bisa menciptakan lompatan besar di sektor pertanian,” ucapnya.
Sebagai pengurus DPP Pemuda Tani Indonesia, Reza juga menitipkan harapan besar kepada Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Kaltim, Akbar Patompo, agar mampu membawa kemajuan nyata.
“Semoga Akbar dapat menggerakkan potensi pemuda untuk memajukan sektor pertanian dan menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan petani,” tambahnya.
Meski optimis, Reza mengingatkan tantangan besar yang masih dihadapi sektor pertanian di Kaltim, seperti alih fungsi lahan, kurangnya regenerasi petani, serta minimnya akses terhadap teknologi modern. Namun, ia percaya bahwa pemuda dengan kreativitas dan penguasaan teknologi mampu menghadirkan inovasi untuk menjawab masalah-masalah tersebut.
“Pemuda dapat mengubah citra pertanian menjadi sektor yang modern, menguntungkan, dan menjanjikan. Dengan teknologi, kita bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga menarik lebih banyak generasi muda untuk bergabung di sektor ini,” jelasnya.
Reza menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif bagi petani muda. Dukungan ini, menurutnya, mencakup akses permodalan, pelatihan teknologi pertanian, pembangunan infrastruktur seperti irigasi dan jalan usaha tani, serta kemudahan akses pasar bagi produk-produk lokal.
Reza pun mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun ketahanan pangan di Kalimantan Timur. Ia yakin bahwa dengan langkah inovatif dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat, sektor pertanian Kaltim dapat menjadi pilar utama ekonomi sekaligus menjawab tantangan kebutuhan pangan masa depan.
“Dengan kolaborasi yang kuat, sektor pertanian di Kalimantan Timur bisa berkembang pesat, tidak hanya menjadi tumpuan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Reza. (MF/Adv/DPRDKaltim)