UpdateNusantara.id, Samarinda – Mengoptimalkan peran pengabdian ke masyarakat, Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan (HIMASEPA) melaksanakan kegiatan Bina Desa di Kampung Nelayan Maju, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Samarinda, Minggu (19/3/2023) lalu.
Untuk diketahui, Bina Desa merupakan salah satu program kerja dari HIMASEPA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman (UNMUL). Sesuai dengan disiplin keilmuan organisasi mahasiswa ini banyak bergerak dibidang sosial dan ekonomi khususnya di sektor perikanan dan kelautan.
HIMASEPA sendiri dalam rangkaian kegiatan Bina Desa yang diprogramkan telah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu pengembangan desa yang ada di Kalimantan Timur, mulai dari membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di desa, perihal kelembagaan, pengembangan usaha, hingga pembinaan anak muda dan ibu rumah tangga.
Kelurahan Rawa Makmur adalah salah satu titik pelaksanaan program unggulan HIMASEPA itu. Kelurahan yang ada di Kecamatan Palaran ini sangat erat kaitanya dengan sektor perikanan, karena mayoritas masyarakatnya banyak yang menggeluti aktivitas di sektor perikanan baik itu penangkapan, budidaya maupun pengolahan hasil perikanan.
Tercatat, Kelurahan Rawa Makmur memiliki kampung binaan terpadu yakni Kampung Nelayan Maju yang merupakan program pembinaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka pembangunan daerah pesisir di Indonesia. Sebagai informasi program Kampung Nelayan Maju juga tersebar di berbagai daerah, di seluruh kawasan pesisir Indonesia.
Kampung Nelayan Maju diketuai oleh Pak Suaib yang sekaligus Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan tangkap di Kelurahan Rawa Makmur. Berbagai usaha telah dilakukan melalui program Kampung Nelayan Maju terutama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Salah satunya adalah pembuatan produk khas hasil olahan perikanan dan menjadikan lokasi Kampung Nelayan Maju tersebut menjadi destinasi wisata di Kecamatan Palaran. Terkhusus untuk produk khas olahan hasil perikanan tersebut dikelola langsung oleh para istri dari anggota KUB perikanan tangkap, yang diproduksi langsung oleh ibu-ibu istri nelayan. Sejauh ini produk yang dihasilkan masih berbentuk produk sederhana, karena untuk menekan biaya produksi yang dikeluarkan.
Oleh sebab itu, HIMASEPA mencoba untuk menginisiasi membantu produk yang diproduksi oleh ibu-ibu Kampung Nelayan Maju dengan membuatkan label dan kemasan produk agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas jangkauannya. Dengan menerapkan teori adverstizing yang dipelajari di perkuliahan, menjadi dasar mahasiswa/i sosial ekonomi perikanan itu menyosialisasikan teknis pengemasan dan labeling untuk membantu pengembangan produk dari Kampung Nelayan Maju.
Lebih lanjut, mereka juga merekomendasikan design label dan kemasan yang ideal dan menarik konsumen untuk diaplikasikan pada produk khas Kampung Nelayan Maju. Hal ini nantinya juga menjadi salah satu indikator pendukung persyaratan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Kampung Nelayan Maju yang sedang digarap oleh Penyuluh Perikanan Dinas Kota Samarinda.
Sementara itu, masyarakat Kampung Nelayan Maju juga berharap pembentukan POKDARWIS dapat terealisasi dalam waktu dekat, dengan harapan dapat membantu sisi perekonomian masyarakat sekitar Kampung Nelayan Maju.
Terakhir, Ketua Umum HIMASEPA, Muhammad Shefa menyampaikan secara tegas pihaknya berkomitmen akan terus membantu pengembangan Kampung Nelayan Maju sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap masyarakat pesisir di Kalimantan Timur, apalagi secara geografis letak Kampung Nelayan Maju juga masih bisa dijangkau dengan transportasi pribadi dari pusat Kota Tepian.
“Melihat dari hubungan yang sudah terbangun antara HIMASEPA dan masyarakat Kampung Nelayan Maju, besar harapan ada stakeholder lain yang melirik dan terpanggil untuk turut berkontribusi membantu pengembangan Kampung Nelayan Maju,” pungkasnya. (Hamad/UpdateNusantara.id)