UpdateNusantara.id, Samarinda – Salah satu Kecamatan di wilayah Kabupaten Berau sampai saat ini masih ada yang belum memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA), ini menjadi bukti bahwa belum meratanya fasilitas pendidikan.
Hal ini dibeberkan langsung Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir. Ia sangat menyayangkan kondisi tersebut, menurutnya ini sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan.
Besarnya anggaran yang setiap tahun dialokasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sangat ia sayangkan karena tidak sampai menyentuh variabel dasar pendidikan, masih ada daerah yang tak memiliki sarana Pendidikan, terlebih saat ini Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tengah menerapkan sistem zonasi yang tentunya hal itu juga akan ikut berdampak.
“Di Kecamatan Tabalar tidak ada SMA, ini kan sangat miris apabila anak-anak harus mengakses jauh untuk ke sekolah,” ujar Jabir.
Sistem zonasi mendorong supaya setiap wilayah dapat tersedia sarana fasilitas pendidikan, ketika dalam suatu wilayah tak ditemukan sarana tersebut, maka akan sulit menerima siswa yang letaknya jauh dari lokasi tersebut.
“Kalau misalnya mereka harus terpaksa masuk di sekolah swasta dengan biaya besar, kasihan kalau seperti itu terus mau sampai kapan,” tutur Jabir dengan ekspresi geram.
Legislator Kaltim itu sangat berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur bisa memperhatikan setiap wilayah yang ditemukan tak memiliki sarana infrastruktur sekolah, karena ini masalah dasar yang harus dipecahkan solusinya guna meningkatkan kapasitas pendidikan Sumber Daya Masyarakat (SDM) setempat.
“Seharusnya perlu diperhatikan, karena kalau bicara anggaran pastinya mandatori peraturan yang ada mengenai alokasi APBD untuk sektor pendidikan sebesar 20 persensaya rasa bisa menyediakan pembangunan infrastruktur pendidikan,” tandasnya. (HM/Adv/DPRDKaltim)