Provinsi Kalimantan Timur (1)
AdvertorialDPRD KALTIM

Upayakan PAD Terus Meningkat, DPRD Kaltim Sharing Strategi Pembangunan Sektor Perkebunan ke Yogyakarta

×

Upayakan PAD Terus Meningkat, DPRD Kaltim Sharing Strategi Pembangunan Sektor Perkebunan ke Yogyakarta

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. (Foto: UpdateNusantara.id/HM)
Example 468x60

UpdateNusantara.id, Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya menemukan inovasi dan strategi pembangunan yang mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya adalah pembangunan di sektor perkebunan.

Beberapa hari yang lalu, Komisi II DPRD Kaltim melaksanakan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk berkonsultasi dan sharing terkait strategi pembangunan perkebunan di Daerah Istimewa itu.

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono memaparkan, sebenarnya wilayah perkebunan di DIY tidak seluas lahan perkebunan yang potensial bisa dimanfaatkan di Kaltim. Namun, struktur dan kandungan tanah di Kaltim berbeda, sehingga kita memerlukan treatmen khusus untuk mengoptimalkan produktivitas.

“Karena lahan sempit otomatis produktivitas terbatas, sehingga mereka disana fokus mengupgrade kualitas, dari hulu sampai ke hilir mereka memaksimalkan penerapan teknologi, sehingga value produknya meningkat,” paparnya saat diwawancarai awak media, Senin (17/4/2023).

Diterangkan Tiyo, mereka (Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Red.) belajar banyak dari Kota Jember, disana banyak menggunakan teknologi alat-alat produksi pertanian dan perkebunan yang modern. Bahkan disana untuk perkebunan coklat dan kopi hasil produksinya berupa bahan jadi siap ekspor, bukan lagi bahan baku atau bahan setangah jadi.

“Mereka sudah bisa menjual langsung hasil perkebunan ekspor ke luar negeri, konsumen dari luar difasilitasi OPD terkait datang langsung ke petani untuk membeli hasil perkebunan. Itu kan sangat luar biasa dan kita masih memerlukan banyak tahapan yang dipersiapkan untuk mencapai titik itu,” terangnya.

Lebih lanjut, Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengungkapkan, memang karakteristik Kaltim sangat berbeda dengan Yogyakarta. Kualitas dan luas lahan berbeda, kondisi ekonomi dan harga jual barang juga berbeda, akan tetapi mereka memaksimalkan potensi yang ada.

“Meskipun banyak perbedaan, kita harus banyak belajar dengan mereka khususnya tekait penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas hasil perkebunan dan pertanian,” tandasnya. (HM/Adv/DPRDKaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + 3 =