UpdateNusantara.id, Samarinda – Padatnya kemacetan lalulintas di simpang empat Karang Paci sudah menjadi pemandangan lumrah yang terjadi setiap hari, khususnya pada jam-jam sibuk aktivitas masyarakat seperti pagi hari dan waktu petang.
Permasalahan kemacetan ini pun menuai sorotan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Veridiana Huraq Wang.
Veridiana (sapaan akrab Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Red.) mengutarakan, “kemacetan lalulintas di simpang empat Karang Paci yang menghubungkan Jalan M Said, Jalan Teuku Umar, Jalan MT Haryono, serta Jalan Tengkawang ini memang selalu terjadi setiap hari”.
Akan tetapi, beberapa bulan kebelakang penumpukan kendaraan semakin parah sejak ditutupnya akses Jalan Nusyirwan Ismail (Ring Road II) oleh masyarakat karena belum mendapat ganti rugi dari pemerintah.
Dampakanya, kata Veridiana, kendaraan bermuatan besar terpaksa melintas di jalur lapis ketiga ini karena jalur Ring Road II yang menjadi urat nadi transportasi menuju Kutai Kartanegara (Kukar) ini ditutup warga.
“Tidak sedikit kendaraan besar melintas seperti truk dan kontainer. Hal ini sangat mengganggu aktivitas pengendara yang sudah biasa menggunakan Jalan Teuku Umar dan MT Haryono. Bahkan membahayakan keselamatan masyarakat,” katanya, Jumat (24/3/2023).
“Ini membuat kita sangat terganggu sekali. Sudah ruas jalan sangat kecil dan terbatas, di sisi lain kapasitas kendaraan juga sudah sangat luar biasa,” timpalnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menyarankan, sudah sepatutnya pemerintah menyikapi persoalan ini untuk kelancaran lalu lintas di simpang empat Karang Paci.
Menurut Veridiana, Kota Samarinda sudah terlalu padat lalu lintasnya. Padahal Jalan Teuku Umar ini adalah lapis ketiga, di mana Lapis pertama adalah Jalan Slamet Riyadi, serta lapis dua adalah Pasar Kedondong dan Cendana.
“Kita ini lapis tiga. Nah lapis empat itu Ring Road. Ini jalur truk-truk dari Pelabuhan dan Palaran. Tapi ketika jalur itu ditutup, semua melewati jalan yang ada di depan kita,” ungkapnya.
Melihat kondisi ini, Veridiana mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim bisa segera menyusun rencana pembangunan jalan flyover untuk daerah MT Haryono-Teuku Umar sebagai salah satu cara mengurai kemacetan yang semakin parah.
“Saya rasa sangat layak dibangun flyover ke sini untuk membantu jalan M Said. Soalnya jalan M Said juga sangat padat. Bahkan terkenal di Samarinda itu macetnya sangat luar biasa. Apalagi di dalam sana banyak perumahan, tembusan juga menuju Ring Road dan alur ke Tenggarong,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Legislator asal Daerah Pemikihan (Dapil) Kutai Barat Kubar-Mahulu ini merekomendasikan agar pembangunan flyover itu bisa dimasukkan dalam rencana pembangunan pemerintah provinsi ditahun berikutnya. Mengingat, Rencana Kerja (Renja) tahun 2023 dan RPJMD sudah selesai dibuat.
“Mumpung baru mau menyusun ini makanya saya usulkan, intinya sudah sangat layak. Flyover itu bagusnya dari MT Haryono ke Teuku Umar, jadi dari M. Said tidak ada lampu lalu lintas lagi, kan lebih bagus begitu. Semoga ini bisa lebih cepat disikapi,” tandas Veridiana. (HM/Adv/DPRDKaltim)